Komunitas buruh, nelayan, pedagang kaki lima, pelaut, dan pekerja bengkel di kawasan Jakarta yang tergabung dalam Merti Nusantara mendeklarasikan dukungan terhadap Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai calon presiden RI periode 2009-2014.

Sosok Sri Sultan HB X menurut mereka dapat merealisasikan keinginan masyarakat kelas bawah yang memiliki kehidupan tenteram dan ayem.

Menurut Ketua Merti Nusantara cabang DKI Jakarta P Bramandaru, bukan kesejahteraan yang sedang dicari masyarakat yang kebanyakan dari golongan masyarakat kelas menengah ke bawah tersebut, melainkan ketenangan dan kedamaian sebagai masyarakat agar dapat memaksimalkan pekerjaan. "Sosok HB X cocok untuk itu," ungkap Bramandaru di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (3/1/2009).

Lebih lanjut Brmandaru, menegaskan masyarakat butuh ketenangan, bukan kesejahteraan yang mungkin terlalu jauh bagi masyarakat kelah menengah ke bawah.

Selain itu, alasan mendukung HB X adalah pernyataan pribadinya siap maju sebagai capres di Pemilu 2009 yang disampaikannya pada 28 Oktober 2008.Saat itu HB X menyampaikannya dihadapan 200.000 orang. "Kepribadian Sultan yang tenang juga dianggap mampu merubah watak negara yaitu Pancasila yang belakangan mulai hilang," katanya.

Terlebih, menurut masyarakat yang tinggal di pesisir utara Jakarta itu, HB X adalah sosok yang bersih dan jauh dari skandal. Sikapnya juga lembut dan tenang seakan dapat mengayomi masyarakat dalam menghadapi permasalahan hidupnya.

Menurut Ketua Merti Nusantara cabang Jakarta Utara P Sudiatna, saat ini terdapat ribuan anggota yang tergabung dalam ormas non partai. Ormas ini terdiri dari berbagai kalangan dan simpatisan partai, namun memiliki kesamaan visi dalam memilih calon pemimpin Indonesia.

Meski dukungan ini datang dari kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah, pihaknya yakin dukungan terhadap HB X terus bertambah hingga April nanti. Saat ini dukungan banyak datang dari wilayah Tanjung Priok, Penjaringan, Cilincing, dan Koja. Sementara profesi mereka juga beragam, ada yang tukang ojek sepeda, nelayan, hingga pedagang