Meski penyediaan dan distribusi logistik tampak meragukan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap optimistis pemilu legislatif yang terdekat dapat terselenggara dengan baik dan tepat waktu pada tanggal 9 April mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Ketua LPU Abdul Hafiz Anshary dalam diskusi Kompas di Jakarta, Kamis (26/2). Hafiz mengatakan, berbagai kesulitan yang terjadi seperti banyaknya kerusakan dalam pencetakan surat suara dan proses distribusi ke sejumlah daerah bermedan berat sudah diantisipasi oleh KPU. "Jadi sampai tanggal 9 itu tercapailah. Kami optimistis," ujar Hafiz.

Kesulitan distribusi telah diantisipasi KPU melalui kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), selain regulasi mengatur bahwa percetakan bertanggung jawab mendistribusikan langsung hingga kabupaten/kota.

KPU juga mengakui beberapa kerusakan yang terjadi dalam percetakan surat suara oleh para rekanan. Namun, persentase penggantian kerusakan juga menjadi tanggung jawab masing-masing percetakan.

Namun, Hafiz melihat sosialisasi yang dilakukan KPU via media massa memang masih minim karena keterbatasan dana sehingga beberapa aturan berbeda seperti yang baru saja diatur melalui Perpu belum pasti dapat disebarkan sesegera mungkin secara merata.

"Tapi Menkominfo sudah berjanji membantu dengan mewajibkan pengusaha seluler mengirimkan pesan pemilu kepada semua pemilik handphone, lalu juga melalui radio," ujar Hafiz. "Setiap institusi pemerintah juga diwajibkan membuat spanduk mengenai pemilu di depan kantornya," lanjut Hafiz.