Berita Indonesia
Indonesian Politics and Election news

Jelang Pemilu, Tukar Uang di BI Naik Tajam

Labels:
BANYUMAS, Masa tenang pemilihan umum yang mulai berlangsung pada Senin (6/4) hingga hari pemungutan suara pada Kamis malah dikhawatirkan akan menjadi masa yang sangat kritis di wilayah Kabupaten Banyumas.

Diperkirakan, pada masa itu lah para calon anggota legislatif menggunakan politik uang untuk memengaruhi pemilih. Meskipun sejauh ini belum ada indikasi politik uang yang cukup kuat, aktivitas penukaran di Kantor Bank Indonesia Purwokerto selama bulan Maret hingga awal April ini meningkat tajam.

Kantor BI Purwokerto juga mencatat ada penarikan uang di sejumlah bank umum yang cukup signifikan peningkatannya. Deputi Pemimpin BI Purwokerto Isa Anshori mengatakan, penukaran uang pecahan Rp 20.000 sampai Rp 1.000 yang dilayani di Kantor BI Purwokerto selama bulan Maret naik hampir 25 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Total nominal penukaran uang pada Februari sebesar Rp 2,5 miliar, kemudian pada Maret naik menjadi Rp 3,2 miliar. Bahkan, penarikan uang di bank umum selama bulan Maret ini juga meningkat sampai empat kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Februari penarikan uang di bank umum hanya Rp 40,57 miliar, tetapi pada Maret naik menjadi Rp 175 miliar. Anshori memperkirakan, baik penukaran uang maupun penarikan uang akan terus meningkat selama bulan April ini. Perkiraan itu didasarkan adanya kecenderungan peningkatan penukaran uang per 2 April yang mencapai Rp 693 juta.

Sementara itu, pada periode yang sama pada Maret, penukaran uang hanya berkisar Rp 400 juta. "Saya tidak menyimpulkan peningkatan penukaran uang itu mengarah pada politik uang. Bukan seperti itu," katanya.

Menurutnya, aktivitas penukaran uang yang ada sekarang memang seperti itu. Apalagi, penukaran uang yang berlaku di Kantor BI Purwokerto juga telah dibatasi per orang hanya bisa memperoleh dua pak uang, yang setiap paknya berisi 100 lembar. "Yang kami tahu, biasanya penukar uang itu berasal dari toko-toko swalayan," ucapnya.

Menanggapi adanya peningkatan penukaran ataupun penarikan uang di bank yang cukup besar itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Banyumas Triwuryaningsih tak mengelak, selama musim tenang pemilu ini akan menjadi masa yang sangat genting. Pada masa itu diperkirakan para caleg akan menggunakan kekuatan politik uangnya untuk memengaruhi pemilih.

Beberapa hari belakangan ini pun, Panwas Banyumas telah memperoleh dua laporan indikasi politik uang yang dilakukan oleh dua caleg, salah satunya dilakukan oleh seorang caleg Partai Keadilan Sejahtera.

Caleg tersebut memberikan bantuan sebuah pompa diesel untuk satu RT, tetapi pompa itu hanya boleh dipakai kalau caleg itu jadi menang. "Ini sudah indikasi politik uang. Jadi, politik uang itu tak selalu berupa uang, melainkan juga bisa berupa barang," kata Triwuryaningsih.

Sebagai langkah antisipasi, katanya, ia sudah memerintahkan setiap petugas pengawas lapangan agar meningkatkan kewaspadaannya. "Saya juga sudah meminta mereka agar selalu menghidupkan telepon selulernya sehingga mudah dimintai laporan," ujarnya.
0 comments:

Post a Comment


Text Link Ads