Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meminta agar ExxonMobil dapat segera mengembalikan hak pengelolaan Blok D Natuna kepada pemerintah. Pasalnya, sejak tahun 2005, kontrak ExxonMobil telah berakhir.
Oleh sebab itu, tidak ada alasan lagi ExxonMobil menahan haknya tersebut. Wapres Kalla menegaskan itu, saat ditanya pers, seusai sholat Jumat (16/1) siang tadi di Istana Wapres, Jakarta.
"Sebenarnya, itu (habis) sejak tiga tahun lalu. Itu jelas, dalam kontraknya. Tidak mungkin lagi dia (ExxonMobil) yang berhak. Pemerintah RI yang berhak menentukan," tandas Wapres Kalla.
Apalagi, tambah Wapres Kalla, selama puluhan tahun, ExxonMobil tidak melakukan apa-apa di Blok Natuna D Alpha.
"Karena itu, tidak ada alasan menahannya. ExxonMobil harus segera menyerahkan kepada pemerintah," tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, saat kontrak dinyatakan selesai tahun 2005, pemerintah dan ExxonMobil sempat bernegosiasi untuk mendudukkan perbedaan persepsi antara pemerintah dan ExxonMobil. Namun, negosiasi macet. Negosiasi dilanjutkan dengan tawaran ExxonMobil membuat kontrak baru dengan pemerintah.
Sejak kontraknya dinyatakan berakhir, ExxonMobil kerap berusaha mengajukan rencana kerja. Namun, proposal tersebut selalu ditolak pemerintah.
ExxonMobil tercatat telah memasukkan rencana pengembangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal Migas, dan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas pada 30 Desember 2008. ExxonMobil masih berpegang bahwa kontrak mereka yang diteken pada 1995 masih berlaku sepenuhnya.
ExxonMobil berpendapat, mereka masih berhak atas Natuna D Alpha karena telah mengajukan perpanjangan kontrak untuk lima tahun berikutnya pada tahun 2004. Dengan asumsi itu, ExxonMobil merasa masih berhak atas Blok Natuna D Alpha sampai kontrak berakhir Januari 2009.
ExxonMobil menilai, tanggal 9 Januari 2009 adalah batas akhir bagi perusahaan untuk melanjutkan tahap studi ke layakan ke tahap pengembangan hingga blok berproduksi. Sementara, hasil sidang kabinet pada Juni 2008 telah memutuskan pengelolaan Natuna D Alpha diserahkan kepada Pertamina.
Post a Comment