Ketua Presidium Persatuan Alumni GMNI Palar Batubara menilai, kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton ke Indonesia telah memberikan suasana baru dengan pendekatan-pendekatan humanis.

"Walaupun sebenarnya AS sangat tahu persis apa yang sebenarnya, tapi semangat ini harus kita sikapi dengan baik untuk memberikan ketenteraman," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/2).

Selain itu, menurut Palar, kunjungan dan sikap baru Amerika juga menarik dalam demokrasi, khususnya dalam pemilihan presiden yang baru saja berlangsung di Amerika. "Dalam setiap pemilihan, tentu ada yang menang dan kalah, karena itu menang dan kalah menjadi hal yang biasa. Karena itu, dalam konteks hubungan untuk membangun bangsa, maka harus tetap bersama-sama dan tidak menjadi timbul rasa permusuhan," ujarnya.

Dan program-program yang disampaikan Hillary tentang masalah lingkungan dan kebersihan, menurut Palar, merupakan poin penting. Apalagi, Presiden Barack Obama masa kecilnya pernah di Indonesia sehingga tahu betul bahwa sektor kesehatan masih perlu mendapat perhatian.

"Demikian juga tentang peranan perempuan dan civil society merupakan hal-hal yang menjadi perhatian Amerika karena tentu membandingkan negara Islam yang peranan wanitanya masih sangat memprihatinkan. Sedangkan di Indonesia, perempuan diberikan peluang untuk berkembang dan maju," ujarnya.

Palar juga sepakat dengan pernyataan Menlu AS yang menyatakan Indonesia akan mampu mencapai negara yang modern sekaligus berpenduduk mayoritas Islam.