Berita Indonesia
Indonesian Politics and Election news

Cucu Menteri Era Soeharto Ingin Jadi Cawapres

Labels:
Selama ini, nama Emir Soendoro tak pernah terdengar sebelumnya dalam dunia politik. Namun secara tiba-tiba saja, pria yang tak lain cucu Widjojo Nitisastro, mantan menteri ekuin era pemerintahan Soeharto menyatakan kesiapannya menjadi orang nomor dua atau cawapres.

Kepada wartawan, Minggu (12/3), Emir yang tak lain dokter ahli orthopedi ini mengaku banyak mendapat dukungan dari rekan-rekan seprofesinya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Bahkan, terang-terangan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendukung pencalonan Emir. Gus Dur merasa yakin 'kans' dokter spesialis bedah tersebut di Pilpres mendatang.

"PKB dukung Emir. Setelah hasil akhir Pemilu Legislatif diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), banyak calon presiden yang parpol-nya lolos Parlemantary Treshold akan meminang Emir," Gus Dur meyakini di depan ratusan tamu di kediaman rumah Emir di Jalan Imam Bonjol 4, Jakarta Pusat.

Gus Dur kemudian mengungkapkan, dirinya akan memberikan dukungan penuh pencalonan Emir sebagai cawapres. Bahkan ia mengaku siap kembali duduk di kursi presiden, apabila PKB dan koalisi parpol, kembali mencalonkannya sebagai capres 2009. "Saya tidak pernah bilang tidak akan maju lagi sebagai capres," kata Gus Dur.

Gus Dur kemudian mengatakan lagi, tak akan mempersoalkan bila dirinya tak bisa menjadi capres dan akan membuka peluang bagi Emir menjadi cawapres dan mengantarkannya ke Istana. Yang jelas, kata Gus Dur, yang dibutuhkan saat ini adalah sebuah koalisi dengan partai-partai lain.

Emir, kepada wartawan kemudian menambahkan, selain dari kalangan seprofesi, niatnya menjadi orang nomor dua (cawapres), juga mendapat dukungan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Asosiasi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Seluruh Indonesia (APEPSI), serta Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan beberapa organisasi lainnya. Dirinya juga mengklaim, sudah ada beberapa elit partai politik yang intens mengadakan pertemuan informal dalam rangka menyamakan langkah masa depan bangsa.

"Siapa pun capresnya saya siap demi tugas negara. Tapi dengan syarat, saya sebagai wapres diberikan kewenangan membenahi masalah kesejahteraan masyarakat," kata Emir yang kini masih menjadi salah satu dokter di RSCM ini seraya menyatakan dirinya kerap mendapat keluhan dari kelompok masyarakat miskin.

"Oleh karena itu, target saya tetap cawapres,bukan menteri atau pimpinan BUMN. Selama ini, peran Wapres pak Jusuf Kalla kurang berfungsi optimal. Banyak pekerjaan yang diambil alih Presiden SBY. Sudah saatnya fungsi kerja wapres mendatang lebih aktif memperhatikan kondisi dalam negeri. Khususnya, di bidang kesehatan dan pendidikan," ungkapnya.
0 comments:

Post a Comment


Text Link Ads